Wasiat yang Sangat Berharga
كَتَبَ سُفْيَانُ الثَّوْرِي إِلَى عَبَّادِ بْنِ عَبَّادِ رحمهما الله
وَبَلَغَنِي أَنَّ أَصْحَابَ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانُوا يَتَعَوَّذُوْنَ أَنْ يُدْرِكُوا هَذَا الزَّمَانَ وَكَانَ لَهُمْ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَيْسَ لَنَا فَكَيْفَ بِنَا حِينَ أَدْرَكْنَا عَلَى قِلِّةِ عِلْمٍ وَبَصَرٍ وَقِلِّةِ صَبْرٍ وَقِلَّةِ أَعْوَانٍ عَلَى الخْيْرِ مَعَ كَدَرِ الزَّمَانِ وَفَسَادٍ مِنَ النَّاسِ وَعَلَيْكَ بِالْأَمْرِ الْأَوَّلِ وَالتَّمَسُّكِ بِهِ.الأثر صحيح أخرجه ابن أبي حاتم في تقدمة الجرح و التعديل و أبو نعيم في حلية الأولياء.
Sufyan Ats Tsauri (w: 161H) menulis surat kepada Abbad bin Abbad (w: 181H) rahimahumallah:
“Telah sampai kepadaku berita bahwa para shahabat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam (radhiyallahu ‘anhum), mereka berlindung (kepada Allah) untuk mendapati zaman ini, padahal mereka memiliki ilmu yang tidak kita miliki, lalu bagaimana jadinya kita saat mendapati zaman ini, dalam keadaan sedikitnya ilmu dan pengetahuan, kurangnya kesabaran dan sedikitnya kawan-kawan penolong akan kebaikan, yang disertai dengan kotornya zaman dan rusaknya manusia, hendaknya engkau dengan perkara pertama (peninggalan generasi pertama, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya) dan berpegang teguhlah dengannya”.
Atsar shahih diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim di dalam Taqdimat Al Jarh wa Ta’dil dan Abu Nu’aim di dalam Hilyat Al Awliya’.