Terhina Karena Hutang (bag. 05)
Artikel Fiqh

Terhina Karena Hutang (bag. 05)

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ, الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ, أَمَّا بَعْدُ:

Saudaraku seiman…

Masih membicarakan tentang ancaman seorang yang berhutang, terutama yang meremehkannya:

3. hadits-hadits yang menunjukkan bahwa barangsiapa yang menzhalimi orang lain makan akan diambil pahalanya atau dilimpahkan kepadanya dosa orang yang ia zhalimi

 

a) عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لأَحَدٍ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَىْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ ، قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ ، إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ ، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ » . رواه البخاري

Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mempunyai kezhaliman untuk seseorang dari kehormatannya atau sesuatua apapun, maka hendaklah ia minta halal darinya hari ini, sebelum tidak ada satu dinar dan dirhampun, jika ia mempunyai amal shalih, niscaya akan diambuil darinya sesuai kezhalimannya dan jika ia tidak mempunyai amal shalih, niscaya diambil dari keburukan orang yang dizhaliminya lalu ditorehkan kepadanya.” HR. Bukhari.

Al Qathalani rahimahullah:

قال المازري: زعم بعض المبتدعة أن هذا الحديث معارض لقوله تعالى: {ولا تزر وازرة وزر أخرى} [الأنعام: 164] وهو باطل وجهالة بيّنة لأنه إنما عوقب بفعله ووزره فتوجه عليه حقوق لغريمه فدفعت إليه من حسناته فلما فرغت حسناته أخذ من سيئات خصمه فوضعت عليه فحقيقة العقوبة مسببة عن ظلمه ولم يعاقب بغير جناية منه.

Artinya: “Berkata Al Marizy berkata: “Sebagian para ahli bid’ah mengira bahwa hadits ini bertentangan dengan firman Allah Ta’ala: “Dan sebuah dosa tidak ditanggung pelaku dosa yang lain.” QS. Al An’am 164. Dan ini adalah kebatilan dan kebodohan yang jelas, karena ia dihukum dengan sebab perbuatannya dan dosanya, maka dihadapakn atasnya hak-hak untuk seorang yang menghutangi, maka diberikan kepada kepadanya dari kebaikannya, ketika kebaikannya sudah habis diambilkan dari keburukan lawannya, lalu ditorehkan kepadanya, maka hakikat hukuman adalah penyebab atas kezhalimannya dan tidak dihukum tanpa ada dosa darinya.” Lihat kitab Irsyad As Sari Li Syarh Shahih Al Bukahri, 4/258.

b)    عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ ». قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ « إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ ». رواه مسلم

Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya: “Tahukah kalian siapa itu orang yang palit?”, mereka (para shahabat) menjawab: “Seorang  yang palit diantara kita adalah barangsiapa yang tidak mempunyai dirham dan juga harta”, beliau bersabda: “Sesungguhnya seorang yang palit dari umatku adalah seorang yang akan datang pada hari kiamat dengan (pahala) salat, puasa dan zakat, ia datang dalam keadaan telah mencaci (orang) ini, menuduh berzina (orang) ini dan makan harta (orang) ini dan menumpahkan darah (orang) ini serta memukul (orang) ini, maka orang (yang dizhalimi) ini diberikan dari kebaikannya dan orang (lainnya yang dizhalimi) ini diberikan dari kebaikannya, maka jika habis kebaikannya sebelum selesai pelunasan atas kezhalimannya, niscaya diambil dari kesalahan mereka, dan ditorekan kepadanya kemudian ia dlemparkan ke dalam neraka.” HR. Muslim.

An Nawawi menjelaskan hadits di atas:

معناه أن هذا حقيقة المفلس وأما من ليس له مال ومن قل ماله فالناس يسمونه مفلسا وليس هو حقيقة المفلس لأن هذا أمر يزول وينقطع بموته وربما ينقطع بيسار يحصل له بعد ذلك في حياته وانما حقيقة المفلس هذا المذكور في الحديث فهو الهالك الهلاك التام والمعدوم الاعدام المقطع فتؤخذ حسناته لغرمائه فاذا فرغت حسناته أخذ من سيئاتهم فوضع عليه ثم ألقي في النار فتمت خسارته وهلاكه وافلاسه

Artinya: “Maknanya adalah bahwa inilah hakikat seorang yang palit, adapun seorang yang tidak mempunyai harta dan siapa yang sedikit hartanya, maka orang-orang menamainya sebagai seorang yang palit, padahal bukan ia adalah hakikat palit, karena perkara ini hilang dan berhenti dengan kematiannya dan terkadang, berhenti dengan keluasan rezeki yang ia dapatkan setelah itu di dalam kehidupannya, dan sesungguhnya hakikat seorang yang palit yang disebutkan ini di dalam hadits adalh seorang yang binasa dengan kebinasaan yang sempurna dan seorang yang kehabisan dengan kehabisan yang pasti, diambil dari kebaikannya untuk orang-orang yang mempunyai tanggungannya, dan jika habis kebaikannya maka diambil dari keburukannya, lalu ditorehkan kepadanya, kemudian ia diceburkan ke dalam api neraka, maka sempurnalah kerugian, kehancuran dan kepalitannya.” Lihat kitab Syarah Nawawi ‘ala Shahih Muslim, 16/135 (Asy Syamela).

Al Mula Ali Al Qari rahimahullah berkata:

لإحباط الطاعات بالمعاصي وإلا لم يكن يبقى لهذا الآتي المتعاطي لتلك الكبائر حسنة يقضي بها حتى خصمه

“(Ia palit) karena ketaatan-ketaatan dihapuskan dengan maksiat, padahal tidak tersisa seorang yang melakukan dosa-dosa besar itu satu kebaikan pun yang bisa dengannya membalas kepada lawannya.” Lihat kitab Mirqat Al Mafatih, 14/343 (asy Syamela)

c)     عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ أَدَاءَهَا أَدَّى اللَّهُ عَنْهُ ، وَمَنْ أَخَذَ يُرِيدُ إِتْلاَفَهَا أَتْلَفَهُ اللَّهُ » . رواه البخاري

Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang telah mengambil harta orang, ia ingin mengembalikannya niscaya Allah akan melenaskan untuknya dan barangsiapa yang mengambil ingin menghabiskannya, niscaya Allah akan menghancurkannya.” HR. Bukhari.

d)    عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوقَ إِلَى أَهْلِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنَ الشَّاةِ الْقَرْنَاءِ ».

Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Sungguh kamu benar-benar menunaikan hak-hak kepada yang memilikinya pada hari kiamat sehingga diadili kambing yang tidak mempunyai tanduk dari yang mempunyai tanduk.” HR. Bukhari.

Berkata Faishal Al Huraimili An Najdi rahimahullah

وفيه: تنبيه على أنَّ المظلوم يقتص من ظالمه يوم القيامة، ويؤخذ له حقه.

Di dalam hadits ini terdapat peringatan bahwa seorang yang dizhalimi akan mengadili seorang yang menzhaliminya pada hari kiamat, dan diambil untuknya haknya.” Lihat kitab Tahriz Riyadh Ash Shalihin, hal: 164. (Asy Syamela).

Ditulis oelh Ahmad Zainuddin

Selasa, 16 Rabiuts Tsani 1434H, Dammam KSA.

Post Comment