بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:
Saudaraku seiman…
Pernah melihat ada seorang yang disiksa dari segala arah, dengan segala macam siksa, ia merasakan pedihnya siksa itu, tetapi tidak mati dan tetap merasakan pedihnya siksa tersebut!!! Wallahul musta’an.
Siapakah disiksa seperti itu? Apakah sebabnya?siksa apa yang mereka dapatkan?
Saudaraku seiman…
Mari perhatikan ayat ini dan penjelasannya dari Ibnu Katsir rahimahullah:
{وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ (15) مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ (16) يَتَجَرَّعُهُ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ (17)} [إبراهيم: 15 – 17]
Artinya: “Dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala.” “Di hadapannya ada Jahanam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah.”“Diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di hadapannya masih ada azab yang berat.” QS. Ibrahim: 15-17.
Ibnu Katsir rahimahullah:
{ وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ } أي: متجبر في نفسه معاند للحق، كما قال تعالى: { أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ } [ق: 24 -26].
“(Dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala) maknanya adalah seorang yang congkak dalam dirinya, bersikeras menolak kebenaran, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
{ أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ } [ق: 24 -26].
Artinya: “Allah berfirman: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala.” “yang sangat enggan melakukan kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu.” “Yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.” QS. Qaaf: 24-26.
وفي الحديث: “إنه يؤتى بجهنم يوم القيامة، فتنادي الخلائق فتقول: إني وُكلت بكل جبار عنيد” الحديث.
Dan di dalam hadits disebutkan: “Sesungguhnya akan di datangkan neraka Jahannam pada hari kiamat, lalu bersorak lah seluruh makhluk, kemudia Jahannam berkata: “Sesungguhnya aku disediakan untuk setipa orang yang keras kepala dan sangat ingkar.”
خاب وخسر حين اجتهد الأنبياء في الابتهال إلى ربها العزيز المقتدر.
“Ia kecewa dan sengsara ketika para nabi bersungguh-sungguh berdoa kepada Rabbnya yang Maha Agung dan Maha Kuasa.”
وقوله: { مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ } و”وراء” ها هنا بمعنى “أمام”، كما قال تعالى: { وَكَانَ وَرَاءَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا } [الكهف: 79]، وكان ابن عباس يقرؤها “وكان أمامهم ملك”.
أي: من وراء الجبار العنيد جهنم، أي: هي له بالمرصاد، يسكنها مخلدا يوم المعاد، ويعرض عليها غدوا وعشيا إلى يوم التناد.
Maksud Firman-Nya (Di belakangnya ada Jahanam) kata “belakangnya” bermakna di depan, sebegaimana firman Allah Ta’ala:
{ وَكَانَ وَرَاءَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا } [الكهف: 79]
Artinya: “Karena di belakang mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.” QS. Al Kahfi: 79.
Abdullah bin Abbas biasa membacanya:
وكان أمامهم ملك
“Dan di depan mereka ada seorang raja”, maksudnya yaitu: di belakang (di hadapan) seorang yang keras kepala dan sangat mengingkari ada neraka Jahannam, maksudnya neraka tersebut selalu mengintainya, ia akan menguninya dengan kekal pada hari kiamat, dan ia dihadapkan kepadanya pagi dan sore sampai hari kebangkitan.”
{ وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ } أي: في النار ليس له شراب إلا من حميم أو غساق، فهذا في غاية الحرارة، وهذا في غاية البرد والنتن، كما قال: { هَذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ وَآخَرُ مِنْ شَكْلِهِ أَزْوَاجٌ } [ص: 57، 58].
وقال مجاهد، وعكرمة: الصديد: من القيح والدم.
وقال قتادة: هو ما يسيل من لحمه وجلده. وفي رواية عنه: الصديد: ما يخرج من جوف الكافر، قد خالط القيح والدم.
ومن حديث شَهْر بن حَوْشَب، عن أسماء بنت يزيد بن السكن قالت: قلت: يا رسول الله، ما طينة الخبال؟ قال: “صديد أهل النار” وفي رواية: “عُصَارة أهل النار” .
وقال الإمام أحمد: حدثنا علي بن إسحاق، أنبأنا عبد الله، أنا صفوان بن عمرو، عن عبيد الله بن بُرْ، عن أبي أمامة، رضي الله عنه، عن النبي صلى الله عليه وسلم في قوله: { وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ يَتَجَرَّعُهُ } قال: “يُقَرَّبُ إليه فيتكرهه، فإذا أدنى منه شَوى وجهه، ووقعت فروة رأسه، فإذا شربه قطع أمعاءه حتى يخرج من دبره. يقول الله تعالى { وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ } [محمد: 15]، ويقول: { وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ } [الكهف: 29].
وهكذا رواه ابن جرير، من حديث عبد الله بن المبارك، به ورواه هو وابن أبي حاتم: من حديث بَقِيَّة ابن الوليد، عن صفوان بن عمرو، به .
“Dan Firman Allah (dan dia akan diberi minuman dengan air nanah), maksudnya adalah ia di dalam neraka tidak memiliki minuman kecuali air yang sangat panas dan air yang sangat dingin, maka air yang (pertama) ini sangat panas dan air yang (kedua) ini sangat dingin dan busuk, sebagaimana Firman Allah Ta’ala:
{ هَذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ وَآخَرُ مِنْ شَكْلِهِ أَزْوَاجٌ } [ص: 57، 58].
“Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin.” “Dan azab yang lain yang serupa itu berbagai macam.” QS. Shaad: 57-58.
Mujahid dan Ikrimah berkata: “Ash Shadid adalah muntah dan darah.”
Qatadah rahimahullah berkata: “ia adalah sesuatu yang mengalir di daging dan kulitnya, di dalam riwayat yang lain: Ash Shadid adalah yang keluar dari mulutnya orang kafir berupa campuran muntahan dan darah.”
Dan diriwayatkan dari hadits Syahr bin Hausyab dari Asma’ binti Yazid bin Sakan, ia berkata: “Wahai Rasulullah, apakah itu Thinat Al Khabal?”, beliau menjawab: “Nanah para penghuni surga”, di dalam riwayat yang lain: “Perasan kotoran dari para penghuni neraka.”
Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Ali bin Ishaq berkata: “Meriwayatkan kepada kami Abdullah, ia berkata: “Telah meriwayatkan kepada kami: “Shafwan bin ‘Amr”, ia meriwayatkan dari Ubaidullan bin Bur, ia meriwayatkan dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, beliau meriwayatkan dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dalam Firman-Nya: “(dan dia akan diberi minuman dengan air nanah.”“Diminumnya air nanah itu)”, beliau bersabda: “Di dekat kepadanya dan jika telah dekat dengannya, maka api tersebut membakar wajahnya dan terlepas kulit kepalanya dan jika ia meminumnya ia akan memutuskan usus-ususnya yang akan keluar dari duburnya. Allah Ta’ala berfirman:
{ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ } [محمد: 15]
Artinya: “Dan mereka diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya.” QS. Muhammad: 15.
{ وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ } (5) [الكهف: 29].
Artinya: “Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk.” QS. Al Kahfi. Demikianlah yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir rahimahullah dari hadits Abdullah bin Al Mubarak dan juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari hadits Baqiyyah bin Al Walid dari Shafwan bin ‘Amr.
وقوله: { يتجرعه } أي: يتغصصه ويتكرهه، أي: يشربه قهرا وقسرا، لا يضعه في فيه (8) حتى يضربه الملك بمطراق من حديد، كما قال تعالى: { وَلَهُمْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ } [الحج: 21].
“Firman-Nya (Diminumnya air nanah itu) maksudnya adalah ia meminumnya dengan ras muak dan terpaksa, tidaklah ia meletakkannya di dalam mulutnya sehingga maliakt memukulnya dengan palu dari besi, sebagaimana Firman Allah Ta’ala:
{ وَلَهُمْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ }
Artinya: “Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi”. Al Hajj:21.
{ وَلا يَكَادُ يُسِيغُهُ } أي: يزدرده لسوء لونه وطعمه وريحه، وحرارته أو برده الذي لا يستطاع.
“Firman-Nya (dan hampir dia tidak bisa menelannya) maksudnya adalah ia mau memuntahkannya karena buruknya warnanya, rasanya dan baunya serta panas dan dinginnya yang tidak disanggupinya.”
{ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ } أي: يألم له جميع بدنه وجوارحه وأعضائه.
“Firmannya (Dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru) maksudnya adalah menyakitinya pada seluruh badan dan anggota serta jasmaninya.”
قال ميمون بن مِهْرَان: من كل عظم، وعرق، وعصب.
Maimun bin Mihran berkata: “dari setia tulang, urat dan otot.”
وقال عكرمة: حتى من أطراف شعره.
Ikrimah rahimahullah berkata: “Sampai (rasa sakit itu ia rasakan) kepada ujung-ujung rambutnya.”
وقال إبراهيم التيمي: من موضع كل شعرة، أي: من جسده، حتى من أطراف شعره.
Ibrahim At taimy rahimahullah berkata: “(rasa sakit itu sampai) kepada setiap rambut tubuhnya sehingga ke ujung-ujung rambutnya.”
وقال ابن جرير: { وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ } أي: من أمامه وورائه، وعن يمينه وشماله، ومن فوقه ومن تحت أرجله ومن سائر أعضاء جسده.
Berkata Ibnu Jarir rahimahullah: Firman Allah (Dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru) maksudnya adalah dari arah depan dan belakangnya, kanan dan kirinya, dari arah atas dan bawah kakinya dan dari seluruh anggota tubuhnya.”
وقال الضحاك، عن ابن عباس: { وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ } قال: أنواع العذاب الذي يعذبه الله بها يوم القيامة في نار جهنم، وليس منها نوع إلا الموت يأتيه منه لو كان يموت، ولكن لا يموت؛ لأن الله تعالى قال: { لا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا [كَذَلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ ] (3) } [فاطر: 36].
Adh Dhahhak berkata: “Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: Firman Allah Taala (Dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru) adalah bermacam-macam siksa yang Allah siksakan pada hari kiamat di dalam neraka Jahannam, tidak ada jenis siksa kecuali (mendatangkan) kematian kepadanya akibat siksa tersebut, jika ia mati, akan tetapi ia tidak mati, karena Allah Ta’ala berfirman:
{ لا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا كَذَلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ } [فاطر: 36].
“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahanam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah kami membalas setiap orang yang sangat kafir.” QS. Fathir: 36.
ومعنى كلام ابن عباس، رضي الله عنه: أنه ما من نوع من هذه الأنواع من [هذا] (4) العذاب إلا إذا ورد عليه اقتضى أن يموت منه لو كان يموت، ولكنه لا يموت ليخلد في دوام العذاب والنكال؛ ولهذا قال: { وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ }
“Dan makna perkataan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma adalah bahwa tiada jenis dari jenis-jenis siksa ini melainkan jika dilakukan atasnya maka ia akan mati kalau ia mati, akan tetapi ia tidak mati, agar kekal di dalam siksa dan hukuman, oleh sebab itulah Allah berfirman:
{ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ }
“Dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati”. lihat Tafsir Al Quran Al Azhim, karya Ibnu Katsir pada ayat ini.
ditulis oleh Ahmad Zainuddin
Selasa, 3 Rabiul Awwal 1434H, Dammam KSA