Inilah Nabi Kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang selalu kalian hina…!
بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وأله وصحبه, أما بعد
Sesuatu yang harus diketahui oleh seluruh manusia tentang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwasanya beliau adalah Nabi yang penyayang shallallahu ‘alaihi wasallam, Allah Azza wa Jalla berfirman:
{وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ } [الأنبياء: 107]
Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutus kamu (wahai nabi Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. 21:107)
{ وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ } [القلم: 4]
Artinya: “Dan sesungguhnya kamu (wahai Nabi Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. 68:4).
Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan wejangan tentang kasih sayang, beliau bersabda:
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ. رواه أحمد و أبو داود و صححه الألباني
Artinya: “Orang-orang penyayang disayang oleh Allah yang Maha Rahman, sayangilah penduduk bumi maka kalian akan disayangi yang berada diatas langit (yaitu Allah –Azza wa Jalla).” Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan oleh Al Albani.
Sebagian contoh kasih sayang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, mulai dari manusia hingga binatang! Subhanallah!!
Shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan tentang kecintaan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap umatnya dan ini adalah bentuk kasih sayang beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
لِكُلِّ نَبِىٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِىٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّى اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِى شَفَاعَةً لأُمَّتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَهِىَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِى لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا. رواه مسلم
Artinya: “Setiap Nabi mempunyai doa yang dikabulkan dan setiap nabi menyegerakan doanya (di dunia) dan aku mengakhirkan doaku sebagai syafa’at bagi umatku pada hari kiamat, maka ia akan didapatkan insya Allah, bagi siapa yang meninggal dari umatku tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.” Hadits riwayat Muslim.
Shahabat ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha meriwayatkan kasih sayang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dengan keluarganya, begitu tawadhu’nya, ini adalah bentuk kasih sayang beliau shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau berkata:
كَانَ يَخِيطُ ثَوْبَهُ وَيَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيَعْمَلُ مَا يَعْمَلُ الرِّجَالُ فِى بُيُوتِهِمْ. رواه أحمد و صححه الألباني
Artinya: “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjahit pakaiannya, memperbaiki sendalnya dan mengerjakan segala apa yang (layaknya) para suami lakukan di dalam rumah.”Hadits riwayat Ahmad dan dishahihkan oleh Al Albani
Shahabat Anas radhiyallahu ‘anhu menceritakan gambaran kasih sayang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, tawadhu’ (rendah hati)nya beliau terhadap para budak dan orang-orang lemah sampai orang yang kurang akalnya: “Bahwasanya ada seorang wanita yang kurang akalnya, ia berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai suatu keperluan denganmu. Beliau menjawab: “Wahai Ummu fulan, carilah gang jalanan yang kamu suka sampai aku bisa menyelesaikan keperluanmu“, lalu beliau bersama dengan wanita tersebut di suatu jalan, sampai wanita tersebut selesai menyampaikan keperluannya.” Hadits riwayat Muslim.
Shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan kasih sayang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap anak-anak kecil:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنِّي لَأَدْخُلُ فِي الصَّلَاةِ وَأَنَا أُرِيدُ إِطَالَتَهَا فَأَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ فَأَتَجَوَّزُ فِي صَلَاتِي مِمَّا أَعْلَمُ مِنْ شِدَّةِ وَجْدِ أُمِّهِ مِنْ بُكَائِهِ. رواه البخاري ومسلم
Artinya: “Bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda: “Sesungguhnya aku sudah masuk ke dalam shalat dan aku ingin memanjangkannya lalu aku mendengar suara tangisan bayi (anak kecil) maka akhirnya aku percepat shalatku karena aku tahu bagiamana perasaan berat ibunya akan tangisan bayinya.” Hadits riwayat Bukhari dan Muslim.
Shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan kasih sayang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap pembatunya:
خَدَمْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَشْرَ سِنِينَ وَاللَّهِ مَا قَالَ لِى أُفًّا. قَطُّ وَلاَ قَالَ لِى لِشَىْءٍ لِمَ فَعَلْتَ كَذَا وَهَلاَّ فَعَلْتَ كَذَا.
Artinya: “Berkata Shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu: “Aku membantu Rasulullah selama sepuluh tahun, demi Allah tidak pernah beliau mengatakan: “Uff”, dan tidak pernah mengatakan kepadaku: “Kenapa engkau kerjakan seperti ini atau kerjakanlah seperti ini.” Hadits riwayat Muslim.
Bahkan coba perhatikan kasih sayang beliau terhadap para binatang, pernah Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wasallam- melihat perumahan semut telah dibakar, beliau bertanya: “Siapakah yang membakar ini?”, lalu para shahabat menjawab: “Kami”, beliaupun bersabda:
إِنَّهُ لاَ يَنْبَغِى أَنْ يُعَذِّبَ بِالنَّارِ إِلاَّ رَبُّ النَّارِ
Artinya: “Tidak layak seseorang mengadzab dengan api kecuali Rabb yang menciptakan api neraka.” Hadits riwayat Abu Daud dan dishahihkan oleh Al Albani.
Shahabat Abdullah bin Ja’far radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah melihat onta yang merintih dan menangis, kemudian beliau bersabda kepada pemiliknya: “Apakah kamu tidak takut kepada Allah di dalam (pemeliharaan) hewan ini yang telah Allah berikan kepadamu, sesungguhnya ia telah mengadu kepadaku bahwasanya kamu melaparkannya dan memberikan beban yang lebih kepadanya.” Hadits riwayat Abu Daud dan dishahihkan oleh Al Albani.
Shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan tentang kasih sayang beliau shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap musuh-musuh beliau, ketika diminta untuk mendoakan keburukan atas orang-orang musyrik, beliau bersabda:
إني لم أبعث لعانًا، وإنما بعثت رحمة. رواه مسلم
Artinya: “Sesungguhnya aku tidak diutus sebagai orang yang suka melaknat akan tetapi aku telah diutus sebagai pembawa rahmat (kasih sayang).” Hadits riwayat Muslim.
Ketika beliau shallallahu ‘alaihi wasallam diusir dari kota Thaif dengan lemparan batu sampai terluka lalu datang dua malaikat berkata: “Wahai Muhammad, jika kamu menghendaki aku balikkan kedua gunung ini kepada mereka, beliau menjawab:
بل أرجو أن يخرِجَ الله من أصلابهم من يعبدُه وحدَه لا يشرك به شيئًا. رواه البخاري ومسلم
Artinya: “Bahkan aku berharap, semoga Allah mengeluarkan dari keturunan mereka ada yang menyembah-Nya semata tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun.” Hadits riwayat Bukhari dan muslim.
Dan perlu diketahui oleh seluruh manusia baik orang yang beriman atau kafir, bahwasanya Nabi kami Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam- telah memberitahukan bahwa:
وَجُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِى.رواه البخارى
Artinya: “Dijadikan kehinaan dan kerendahan atas siapa yang menyelisihi perkaraku.”
Oleh sebab itu ta’atilah Nabi kalian wahai orang yang beriman dan berimanlah kepada Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wasallam wahai orang-orang kafir. Wallahu a’lam.
*) Ditulis oleh Ahmad Zainuddin, 10 Rabi’ul Awwal 1433H Dammam KSA.
DENGARKAN WASIAT RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM DI SINI