Tafsir

Koq Bisa Istiqamah Dalam Bekerja Tetapi Tidak Istiqamah dalam Ibadah?!

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ, الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ, أَمَّا بَعْدُ:

Saudaraku seiman…

Sering melihat dan bertanya kepada sebagian orang tentang pekerjaan yang mereka kerjakan semenjak puluhan tahun, ada yang menjual bawang semenjak 20 tahun yang lalu, ada yang jualan bakso semenjak 35 tahun yang lalu, ada yang menjadi pengusaha semenjak 50 tahun lalu!!!
Masya Allah…koq bisa…?!?

TETAPI KENAPA IBADAH, TERKADANG SULIT UNTUK TERUS MENERUS DILAKUKAN, BAHKAN IRONINYA KADANG IBADAH TERSEBUT NAIK SANGAT DRASTIS DAN TURUNNYA JUGA SANGAT DRASTIS BAHKAN BENAR-BENAR TERPUTUS IBADAHNYA, KENAPA DEMIKIAN??!?
SALAH SATU JAWABANNYA ADALAH:
BEKERJA MAMPU ISTIQAMAH KARENA DI DALAMNYA SESEORANG TIDAK MEMPERHATIKAN APAKAH KALAU IA BEKERJA DILIHAT OLEH ORANG LAIN ATAU TIDAK DILIHAT.
DAN JUGA…BEKERJA MAMPU ISTIQAMAH KARENA DI DALAMNYA SESEORANG TIDAK MENGHARAPKAN APAKAH KALAU IA BEKERJA AKAN DIBERI HADIAH ATAU TIDAK OLEH ORANG LAIN.
SEDANGKAN IBADAH MENGAPA TERKADANG TERPUTUS-PUTUS BAHKAN BENAR-BENAR TRPUTUS, KARENA TERKADANG DI DALAM IBADAH TERSEBUT SESEORANG MEMPERHATIKAN APAKAH IBADAHNYA DISAKSIKAN OLEH ORANG LAIN ATAU TIDAK? KALAU DISAKSIKAN MAKA IA AKAN TERUS BERIBADAH DAN KALAU TIDAK DILIHAT IA TIDAK AKAN MENERUSKAN IBADAHNYA.
DAN JUGA…SESEORANG BERIBADAH TERKADANG TERPUTUS-PUTUS BAHKAN BENAR-BENAR TERPUTUS, KARENA TERKADANG KETIKA BERIBADAH MENGINGINKAN HADIAH DAN PEMBERIAN DARI ORANG LAIN, KALAU DIBERI IA LANJUTKAN IBADAHNYA DAN JIKA TIDAK DIBERI MAKA IA BERHENTI DARI IBADAHNYA.
DAN DUA HAL INI;
1. INGIN SELALU DI SAKSIKAN DAN DIPUJI OLEH MANUSIA
2. INGIN SELALU MENDAPATKAN PEMBERIAN DAN HADIAH DARI MANUSIA
ADALAH DUA HAL YANG MERUPAKAN MUSUH IKHLAS. YANG MENGAKIBATKAN AKHIRNYA SESEORANG SULIT UNTUK ISTIQAMAH DALAM IBADAH, KARENA KIAT YANG PALING JITU AGAR ISTIQAMAH ADALAH IKHLAS, MURNI HANYA KARENA ALLAH TA’ALA SEMATA TIDAK MENGINGINKAN PERSAKSIAN DAN PUJIAN APAPUN KECUALI DARI aLLAH DAN TIDAK MENGINGINKAN HADIAH ATAU PEMBERIAN APAPUN KECUALI DARI ALLAH.
DENGAN INILAH IBADAH DAPAT ISTIQAMAH.
SEMOGA DAPAT DI PAHAMI DAN DIAMALKAN.
– TETANG 2 MUSUH IKHLAS DIJELASKAN OLEH IBNU QAYYIM AL JAUZIYYAH RAHIMAHULLAH, BELIAU BERKATA;
” لا يجتمع الإخلاص في القلب ومحبة المدح والثناء والطمع فيما عند الناس إلاّ كما يجتمع الماء والنار والضب والحوت
“TIDAK TERKUMPUL IKHLAS DI DALAM HATI DAN KECINTAAN TERHADAP PUJIAN DAN SANJUNGAN SERTA RAKUS TERHADAP APA YANG ADA DI TANGAN MANUSIA KECUALI SEBAGAIMANA BERKUMPULNYA AIR DENGAN API ATAU HEWAN ADH DHABB DENGAN IKAN.” lihat di dalam kitab Al Fawaid, hal. 148.
– TENTANG IKHLAS ADALAH KIAT JITU AGAR SELALU ISTIQAMAH DIJELASKAN OLEH ABUL ‘ALIYAH:
وقال أبو العالية: { ثُمَّ اسْتَقَامُوا } أخلصوا له العمل والدين. 
Artinya: “Kemudian mereka istiqamah, yaitu mengikhlaskan amal dan agama hanya kepada-Nya”. lihat tafsir Ibnu Katsir pada surat Fushshilat ayat 30.

ditulis oleh Ahmad Zainuddin

Kamis, 8 Rabi’ul Awwal 1434H, Lombok Barat Mataram

Post Comment