Assalamu’alaikum, Ustadz, semoga Allah menjaga antum sekeluarga.
Kami dapat kabar dari sms ataupun dari internet bahwa dalam waktu dekat akan terjadi gerhana, bagaimana kita harus menyingkapi ramalan seperti ini. Bahkan sebagian mereka sudah ada yg ancang-ancang utk melakukan sholat gerhana.
Mohon penjelasannya.
Jawaban:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh
Pengetahuan tentang prakiraan cuaca dan termasuk di dalamnya tentang prakiraan gerhana Matahari ataupun Bulan tidak termasuk ke dalam perkara meramal yang diharamkan dan tidak juga termasuk ke dalam pengakuan tentang ilmu gaib yang merupakan kesyirikan, karena prakiraan tersebut berdasarkan perkara-perkara yang bisa digunakan di dalamnya panca indra dan percobaan ilmiyyah serta melihat kepada kebiasaan yang terjadi terhadap ciptaan-ciptaan Allah Ta’ala.
Mungkin bagi sebagian orang, hal ini adalah gaib karena bukan ahlinya, tetapi bagi seorang yang menyibukkan dirinya dengan ilmu perhitungan jalannya planet-planet bukan suatu yang gaib.
Tetapi perlu diperhatikan bahwa, hal tersebut hanya sebatas prakiraan tidak pasti dan tidak boleh dipastikan tetapi dikatakan “Dengan kehendak Allah Ta’ala akan terjadi begini dan begini”.
Karena Allah Ta’ala lah yang satu-satu-Nya yang Maha Pengatur, Pencipta dan Berkuasa, tiada sekutu bagi-Nya.
Yang harus dilakukan jika ada gerhana Bulan atau Matahari adalah;
1. Merasakan bahwa ini adalah tanda kekuasaan Allah Ta’ala yang dengannya Dia menakuti manusia.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
« إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ ، وَلَكِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ »
“Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah 2 tanda kekuasaan dari tanda-tanda kekuasaan Allah, keduanya tidak trejadi gerhana karena kematian seseorang akan tetapi Allah menakut-nakuti hamba-hamba-Nya dengan keduanya”. HR. Bukhari.
2. Merasa takut sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallambukan malah dijadikan rekreasi atau tontonan.
3. Beribadah dengan berdoa, beristighfar, bertakbir dan bersedekah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا»
Artinya: “Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah 2 tanda kekuasaan dari tanda-tanda kekuasaan Allah, keduanya tidak terjadi gerhana karena kematian dan kehidupan seseorang, jika kalian melihat hal itu, maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, shalat dan bersedakahlah”. HR. Bukhari.
«إِنَّ هَذِهِ الآيَاتِ الَّتِى يُرْسِلُ اللَّهُ لاَ تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُرْسِلُهَا يُخَوِّفُ بِهَا عِبَادَهُ فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ»
Artinya: “Tanda-tanda kekuasaan ini yang diutus oleh Allah terjadi tidak karena kematian seseorang atau karena kehidupannya, akan tetapi Allah menakut-nakuti dengannya hamba-hamba-Nya, maka jika kalian melihat sesuatu dari hal itu maka bersegrlah mengingat Allah, berdoa dan meminta ampun kepada-Nya”. HR. Bukhari dan Muslim.
4. Dan jika nantinya benar terjadi Gerhana Bulan maka jangan lupa untuk mengerjakan sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu shalat gerhana dan diharapkan dengan sangat untuk mempelajari tata cara shalat gerhana yang sesuai dengan contoh dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Wallahu a’lam.
Ditulis oleh: Ahmad Zainuddin
Jumat, 14 Al Muharram 1433H, Dammam KSA