بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:
Saudaraku seiman…
Pernah dimarahin atasan? Atau…dimintai pertanggungjawaban oleh manager atas sebuah kesalahan? Atau… akan ditanya oleh direktur atas tugas yang sudah dilakukan? Bagaimana perasaan dan sikap anda pada waktu itu? Bukankah Anda akan sangat hati-hati, agar tidak terjadi kesalahan dan kekurangan.
Saudaraku seiman…
Manusia mengerjakan maksiat dan dosa, tidak berapa lama ia cenderung condong bahkan sampai kecanduan dan ketagihan terhadap maksiat tersebut. Kiranya, apakah gerangan yang menyebabkan demikian? Sekali berdosa apalagi dosa besar, mungkin pelakunya akan sangat merasa bersalah, berdosa, tetapi ketika kali yang kedua, ketiga perasaan itu luntur bahkan hilang, yang ada sekarang adalah malah pelakunya, cenderung ketagihan dan kecanduan terhdapa dosa dan maksiat tersebut. Apa penyebabnya?
Salah satu penyebabnya adalah, karena di dunia tidak ada permintaan pertanggungjawaban, yang ada hanya berbuat, berbuat dan berbuat. Tidak ada pertanyaan-pertanyaan seperti ini; “Kenapa kamu berbuat syirik?”, “Kenapa berbuat bid’ah?”, “Kenapa meninggalkan shalat dengan sengaja tanpa udzur?”, “Kenapa tidak berpuasa di bulan Ramadhan?”, Kenapa tidak mengeluarkan zakat?”, “Kenapa korupsi dan mengambil harta haram?”, “kenapa, kenapa, kenapa…?”, pertanyaan-pertanyaan itu tidak akan pernah ada di dunia.
Saudaraku seiman…Ali bin Thalib radhiyllahu ‘anhu berkata:
وَقَالَ عَلِىٌّ ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً ، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً ، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ .
“Dunia telah pergi ke belakang, akhirat datang menghampiri, setiap dari keduanya mempunyai pengikut, jadilah pengikut akhirat dan jangalah jadi pengikut dunia, sesungguhnya hari ini beramal tidak ada perhitungan (hisab) dan besok (di akhirat) perhitungan (hisab) tidak ada beramal.” HR. Bukhari.
Saudaraku seiman…
Mari renungkan ayat-ayat dan hadits berikut semoga menjadi Obat Penawar yang Mujarrab agar terhindar dari Kecanduan Dosa.
1. Allah menciptakan kita tidak sia-sia, semuanya akan dikembalikan kepada-Nya, untuk dimintai pertanggung jawabannya
{أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ} [المؤمنون: 115]
Artinya: “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”. QS. Al Mukminun: 115.
( إِلَى اللّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ) [المائدة : 105]
Artinya: “Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” QS. Al Maidah: 115.
{وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ (45) الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ (46)} [البقرة: 45، 46]
Artinya: “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” “(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” QS. Al Baqarah: 45-46.
{الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ} [البقرة: 156]
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun (Sesungguhnya kita ini adalah .” QS. Al Baqarah: 156.
2. Jangan lupa! ada hari hisab, hari perhitungan, dimana Allah Ta’ala akan mengganjar atas semua amal perbuatan kita
{لِيَجْزِيَ اللَّهُ كُلَّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ} [إبراهيم: 51]
Artinya: “Agar Allah memberi pembalasan kepada tiap-tiap orang terhadap apa yang ia usahakan. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya.” QS. Ibrahim: 51.
{الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ} [غافر: 17]
Artinya: “Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.” QS. Ghafir: 17.
( وَتَرَى كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَى إِلَى كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ) [ الجاثية : 28 ]
Artinya: “Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.”
3. Di hari kiamat, buku catatan amal akan diperlihatkan dan seluruh ucapan dan perbuatan kita tertulis di dalamnya tanpa ketinggalan dan kita sendiri yang akan membacanya.
( يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِن سُوَءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا ) [ آل عمران : 30 ]
Artinya: “Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; Ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.” QS. Ali Imran: 30.
{وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا} [الكهف: 49]
Artinya: “Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang jua pun.” QS. Al Kahfi: 49.
{يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَاقِيهِ (6) فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ (7) فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا (8) وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا (9) وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ (10) فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا (11) وَيَصْلَى سَعِيرًا (12) إِنَّهُ كَانَ فِي أَهْلِهِ مَسْرُورًا (13) إِنَّهُ ظَنَّ أَنْ لَنْ يَحُورَ (14) بَلَى إِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهِ بَصِيرًا (15)} [الانشقاق: 6 – 15]
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya.” “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya.” “Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah.” “Dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.” “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang.” “Maka dia akan berteriak: “Celakalah aku.” “Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).” “Sesungguhnya dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan kaumnya (yang sama-sama kafir).” “Sesungguhnya dia yakin bahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya).” “(Bukan demikian), yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya.” QS. Al Insyiqaq: 6-15.
( وَكُلَّ إِنسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَآئِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنشُورًا – اقْرَأْ كَتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا ) [ الإسراء : 13-14]
4. Allah Ta’ala menyaksikan seluruh amal perbuatan kita
( وَلاَ تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلاَّ كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ ) [ يونس : 61 ]
Artinya: “Dan kalian tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Al Lauh Al Mahfuz).
( إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدًا ) [النساء : 33]
Artinya: “Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan karib kerabat, Kami jadikan pewaris-pewarisnya. Dan (jika ada) orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka, maka berilah kepada mereka bahagiannya. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.” QS. An Nisa’: 33.
5. Bahkan anggota tubuh kita akan bersaksi atas perbuatan kita.
{يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (24) يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللَّهُ دِينَهُمُ الْحَقَّ وَيَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبِينُ (25)} [النور: 24، 25]
Artinya: “Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” “Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allahlah Yang Benar, lagi Yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya).” QS. An Nur: 24-25.
Ditulis oleh Ahmad Zainuddin
Kamis, 5 Rabiul Awwal 1434H, Dammam KSA.