👤 K.H. AHMAD ZAINUDDIN AL-BANJARY حَفِظَهُ اللهُ – AMALAN HARI TUA
Kitab Riyaadhus Shaalihin Karya Al Imam An Nawawi Asy-Syaafi’i rahiimahullah
📆 Selasa, 20 Rabiul Awal 1442 H / 26 Oktober 2021
🕌 Masjid Umar bin Khattab – Barito Kuala
Faedah Surah an-Nashr:
- Bab ini cocok untuk seseorang yang sudah berumur 40 tahun lebih, walaupun kematian tidak memandang umur.
2. Surat An-Nashr ini turun di saat penaklukan kota Makkah pada tahun ke-8 Hijriyah.
3. Nabi ﷺ mengamalkan Al-Quran. Dan pada akhir ayat ada 3 pesan: Tasbih, Pujian, dan Istighfar. Maka Rasulullah ﷺ mengucapkan,
سبحانك ربنا و بحمدك اللهم اغفر لي
“Subhaanaka rabbana wa bihamdika allahumma ghfirli”
4. Doa saat ruku’ dan sujud, dan beliau memperbanyak doa tadi.
5. Al-Imam An-Nawawi rahiimahullah mengomentari maksud dari perkataan Aisyah radhiyallahu ta’ala ‘anha, “mengerjakan apa yang diperintahkan di dalam Al-Quran”. Dari Al-Imam Al-Muslim, sebelum meninggal Nabi ﷺ memperbanyak ucapan
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ أَسْتَغْفِرُكَ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ
“Subhaanakallahumma wa bihamdika astaghfiruka wa atubu ilaihi”
Lalu ‘Aisyah bertanya kepada Rasul ﷺ: “Wahai Rasul ﷺ bacaan apakah ini yg kamu ucapkan tadi? Dijadikan untukku tanda ditengah umatku jika aku melihat tanda tersebut aku membaca ucapan ini.”
6. Muncul pertanyaan, apakah boleh dengan “subhaana rabbiyal a’la“? Boleh, namun lebih utama menggunakan lafazh diatas. Riwayat lain, adalah Rasul memperbanyak doa, سبحان الله و بحمده أستغفر الله و أتوب إليه “Subhaanallahu wa bihamdihi astaghfirullah wa atuubu ilaihi”.
7. Mengamalkan keislaman adalah inilah motivasi kita hidup di dunia. Kalau tidak, maka kehidupan serasa tak bermakna. Diantara bentuk pengamalan adalah membuat target untuk menghafal bacaan-bacaan, terlebih kita di lingkungan pesantren, semestinya ilmu agama dan amalnya lebih baik.
8. Beberapa amalan orang tua;
- Bersyukur,
- Beramal shalih,
- Mempersiapkan anak,
- Bertaubat,
- Memperbanyak doa berikut,
رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صٰلِحًا تَرْضٰىهُ وَأَصْلِحْ لِى فِى ذُرِّيَّتِىٓ ۖ إِنِّى تُبْتُ إِلَيْكَ وَ إِنِّى مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim.” (QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 15)
9. Imam Al-Fudhayl bin Iyyadh diceritakan pernah bertemu dengan seorang laki-laki. Beliaupun bertanya kepada laki-laki tersebut: “Berapa usia Anda?“, laki-laki itu menjawab: “60 tahun”. Fudhayl berkata: “Bila selama 60 tahun Anda berjalan menuju Allah, tentu Anda hampir saja sampai.” Laki-laki itu lantas berkata: “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (Sesungguhnya kita ini adalah milik Allah dan akan kembali kepada Nya)“ Fudhayl berkata : “Saudaraku, apakah Anda tahu apa maknanya?” Laki-laki itu menjawab : “Tentu saja saya tahu, (maknanya adalah) bahwa kita ini adalah hamba Allah dan bahwa kita ini pasti akan kembali kepada Nya”.
Fudhayl berkata: “Saudaraku, siapa saja yang tahu bahwa dia adalah hamba Allah dan dia akan kembali kepada-Nya seharusnya dia tahu bahwa dia akan disuruh untuk berdiri di hadapan Nya, dan dia tahu bahwa dia akan ditanya. Sedangkan siapa saja yang tahu bahwa dia akan ditanya pasti dia akan mempersiapkan jawaban dari pertanyaan itu. ” (Mendengar itu) laki-laki itu pun menangis. Lalu dia pun bertanya : “(Lalu) apa kiat-kiatnya (untuk bisa mempersiapkan diri agar bisa menjawab pertanyaan di saat itu)?” Fudhayl menjawab : “Mudah saja” Laki-laki itu (kembali) bertanya: “Apa itu? Semoga Allah merahmati Anda”
Fudhayl menjawab : “Anda isi sisa-sisa hidup Anda dengan kebaikan, pasti Allah akan mengampuni dosa-dosa yang Anda lakukan baik itu di masa lalu maupun selama sisa-sisa hidup Anda. Sebaliknya, bila Anda mengisi sisa-sisa hidup Anda dengan perbuatan dosa maka Anda akan mendapatkan hukuman akibat dari dosa-dosa yang Anda lakukan baik itu pada waktu yang lalu maupun selama sisa-sisa hidup Anda.”
Kemudian, ada kisah yg menarik dari kisah Fathu Makkah (Ke-8 Hijriyah) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat itu umur beliau 60 (3 tahun sebelum beliau wafat). Pelajaran:
- Abu Usamah, “Saat umur sudah tua, banyak-banyak bersyukur..”
- Saat ingin berjumpa dengan Allah maka perbanyak istighfar.
- Dari Anas bin Malik, sesungguhnya Allah selalu mengirim wahyu atas Rasul sebelum wafatnya sampai beliau wafat dan sangat banyak wahyu -sebelum wafat malah sangat banyak mendapatkan wahyu. Faedah: memperbanyak amal sholeh di akhir usia
- Hadits dari Sahabat Jabir, “Dibangkitkan setiap hamba atas apa yang dia mati diatasnya”. Jika ia mati dalam keadaan mabuk, maka di bangkitkan dalam keadaan mabuk, jika sujud maka sujud.
- Abu Tsa’labah (Jurtsum bin Nasyir) “Aku berdoa kepada Allah agar Allah tidak mencekikku saat dicabutnya ruhku” Maka Allah ijabah doa beliau, beliau wafat dalam keadaan sujud.
- Imam Adz-Dzahabi dalam Kitab AlKabaair: الإنسان مات على ما عاشى عليه (Manusia mati sesuai dengan kebiasaannya saat hidup). Contoh: Kematian Utsman bin Affan, beliau wafat dalam keadaan berpuasa dan ahlul-quran.
9. Yang terutama Faedaah Syaikh Abdussalam Asysyuwaii, yaitu jika seseorang melakukan dosa, segeralah bersedekah sekecil apapun, dan sedekah rahasia maka akan meredam amarah Allah.
Setiap maksiat itu pasti ada dampak buruknya. Untuk meredamnya, kita langsung tambal dengan sedekah!
Semoga kota mendapatkan husnul khatimah. Aamiin
Ditulis oleh, Juru Tulis Pesantren Intan Ilmu