Kalau saya (boleh dong… menentukan sikap) lebih condong pendapat ulama rahimahumullah yang menyatakan bahwa segala macam pembatasan dalam ibadah harus berdasarkan dalil naqli, baik pembatasan waktu/tempat/jumlah bilangan/tata cara/sebab/jenis.
Karena ini menunjukkan:
1. Kemurnian mensuri tauladani, bahwa yang paling patut disuri tauladani dari manusia se alam semesta HANYALAH Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Pelajari QS. Al Ahzab:21.
2. Bukti cinta hakiki, bahwa jika memang benar-benar cinta kepada Allah Taala maka buktinya mengikuti HANYALAH Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Pelajari QS. Ali Imran:31.
3. Maksimal dalam mengikuti perintah, karena Allah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan demikian. Pelajari QS. Al Hasyr:7.
NB: yang ingin berkomentar, diharapkan jangan menjelekkan/mencaci/keluar dari tema yang dibicarakan, berkomentar lah yang baik dan santun serta ilmiah agar semua dapat faidah.
@ahmadzainuddinalbanjary
Syukran Ustad, mohon doanya supaya tetap istiqomah mengikuti hadits shahih dan melaksanakannya. Amin