Bismillahirrahmanirrahim
Sabarlah saudariku… wahai Istri Para Pendakwah…
Suamimu bukan sedang plesiran, melancong kesana-kemari, tanpa tujuan
Suamimu bukan sedang wisata kuliner, memuaskan perutnya semata
Suamimu bukan senang dan gembira meninggalkanmu dan anak-anakmu…
Apalagi terkadang kamu dan anak-anakmu dalam keadaan sakit
Saudariku…wahai Istri Pendakwah…
Harus saudariku yakinkan dalam hati…
Bahwa suamimu sekarang meneruskan tugasnya para Nabi dan Rasul ‘alaihimussalam
Bahwa suamimu sekarang sedang menyampaikan Firman-Firman Allah Ta’ala
Bahwa suamimu sekarang sedang menyampaikan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
Bahwa suamimu sekarang sedang berjuang mengajarkan kepada manusia tauhid dan sunnah
Bahwa suamimu sekarang sedang berjuang mengeluarkan manusia dari kesyirikan, bid’ah dan maksiat
Saudariku… wahai Istri Pendakwah
Doakan suamimu… Jangan terlewat sedetikpun kecuali kamu mendoakannya…
Semoga ia ikhlas dalam dakwahnya, semoga ia sehat…,Ilmunya berkah…, diberi petunjuk untuk berdakwah dan menjawab pertanyaan berdasarkan Al Quran dan Sunnah dengan pemahaman para shahabat nabi radhiyallahu ‘anhum.
Sungguh suamimu sangat membutuhkan doamu, wahai saudariku…
Wahai saudariku istri para pendakwah…
Demi Allah, kamu bagaikan istri para pejuang di jalan Allah Ta’ala yang sedang menunggu sang Pangeran tercinta…
Kamu bagaikan Bunda Khadijah radhiyallahu ‘anha yang menenangkan suaminya Pendakwah sejati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
« كَلاَّ أَبْشِرْ فَوَاللَّهِ لاَ يُخْزِيكَ اللَّهُ أَبَدًا »
“Tidak sama sekali, bergembiralah…Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selamanya…”
Saudariku Istri para pendakwah… bangga dan tersenyumlah untuk itu.
Wallahu a’lam.
ditulis oleh Ahmad Zainuddin
Kamis, 21 Shafar 1434H, Dammam KSA