Bismillah, walhamdulillah. Amma ba’du,
Kenapa ikhlas itu sulit? Karena jiwa manusia sangat suka diberi hadiah dan ingin selalu disanjung. Sedangkan jika seseorang ikhlas dalam beramal ibadah, maka sanjungan dan hadiah dari manusia terkadang tidak pernah ada, kalaupun ada, hanya sedikit tidak mencukupi untuk menutup gejolak hawa nafsu yang ada di dalam hati.
Karena seorang yang ikhlas tidak akan pernah menuntut hadiah dan sanjungan kecuali hanya dari Allah, sedangkan pahala dari Allah terlihatnya di akhirat, bukan di dunia.
Ulama Ahlus Sunnah Ahlu Zuhud, Sahal bin Abdullah at Tasturi (w: 283 H) ditanya:
أَيُّ شَيْءٍ أَشَدُّ عَلَى النَّفْسِ؟ قَالَ: الإِخْلاَصُ؛ لِأَنَّهُ لَيْسَ لَهَا فِيْهَ نَصِيْبٌ.
Artinya: “Hal apakah yang paling sulit untuk diri melakukannya?”. Beliau menjawab: “Beramal dengan ikhlas, karena dengan keikhlasan, diri tidak memiliki bagian apapun di dalamnya.”
Kita ambil satu contoh, yaitu sedekah. Meski boleh bersedekah dengan terang-terangan dan banyak manfaatnya, tetapi bersedekah dengan cara direkam video dan disebar di media sosial itu lebih baik tidak dilakukan, karena bisa menjadi sarana riya’ dan dapat menjatuhkan harga diri seorang muslim yang dibantu.
Apalagi jika niatnya hanya untuk mendapatkan uang dari konten video menolong orang miskin, berbagi makanan, dan semisalnya, maka amalan ini haram dan termasuk syirik, pahala amalan tersebut terhapus dikarenakan ia beramal dengan niat mencari dunia dari amalnya. Jadi, jika dirasa tidak perlu direkam dan disebarkan di medsos, lebih baik bersedekah secara tersembunyi.
@ahmadzainuddinalbanjary