Jika Anda mempunyai ilmu, idealnya ilmu tersebut memancar dalam setiap gerak gerik Anda, ucapan Anda, mari perhatikan perkataan ulama salaf berikut:
قال ابْنَ عُيَيْنَةَرحمه الله: «إِذَا كَانَ نَهَارِي نَهَارَ سَفِيهٍ , وَلَيْلِي لَيْلَ جَاهِلٍ , فَمَا أَصْنَعُ بِالْعِلْمِ الَّذِي كَتَبْتُ؟»
Berkata: “Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah: “Jika siangku seperti siangnya orang dungu dan malamku seperti malamnya orang bodoh, lalu apa yang aku perbuat dengan ilmu yang telah aku tulis?”. Lihat kitab Akhlaqul Ulama, karya Al Ajurry, hal: 44.
Berkata Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin hafizhahullah: “Ini adalah nasehat yang agung sangat baik bagi para penuntut ilmu untuk memperhatikannya, kebiasaan para ulama salaf rahimahullah adalah bahwa ilmu (yang ada mereka) terlihat di dalam ibadah, akhlak dan hubungan interkasi mereka dengan sesama, sebagaimana yang dikatakan oleh Al Hasan Al Bashry rahimahullah:
قَالَ الْحَسَنُ رحمه الله: ” كَانَ الرَّجُلُ إِذَا طَلَبَ الْعِلْمَ لَمْ يَلْبَثْ أَنْ يُرَى ذَلِكَ فِي بَصَرِهِ، وَتَخَشُّعِهِ، وَلِسَانِهِ، وَيَدِهِ، وَصَلَاتِهِ، وَزُهْدِهِ
Artinya: “Seseorang jika menuntut ilmuو maka tidak beberapa lama terlihat bekas (ilmu itu) di dalam penglihatan, pakaian, lisan, tangan dan shalatnya.” Riwayat Ad Darimi.