Sekelumit Renungan…
Saudaraku Perokok…
Sesungguhnya dari konsekwensi penghambaanmu untuk Allah Azza wa Jalla adalah Anda mentaatinya dan tidak bermaksiat kepadanya, bersyukur kepada-Nya dan tidak mengkufuri nikmat-Nya, mengingat-Nya dan tidak melupakan-Nya, dan hendaknya Anda mengetahui bahwa Ia tidak memerintahkanmu kecuali dengan sesuatu yang di dalamnya kebaikan dan keberuntungan Anda, dan tidaklah Ia melarang Anda, kecuali dari sesuatu yang menghantarkan kepada kebinasaan dan akibat yang buruk untuk Anda di dunia dan akhirat Anda,
dan rokok tidak diragukan lagi, adalah termasuk yang telah diharamkan oleh Allah, dan Allah telah memerintahkan Anda untuk menjauhinya maka jauhilah, dan jadikanlah hal itu sebagai pembenaran penghambaan diri Anda untuk Allah Ta’ala.
Wahai perokok…Perhatikanlah!
Anda adalah penanggung jawab atas harta Anda, dari mana Anda mendapatkannya? untuk apa Anda gunakan? Anda penanggung jawab atas umur Anda, untuk apa Anda habiskan? tentang masa muda Anda, untuk apa Anda lewatkan? Maka, persiapkanlah jawaban untuk pertanyaan, dan jawablah dengan jawaban yang benar, dan gunakanlah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum kematianmu.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
« لاَ تَزُولُ قَدَمَا ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيمَا عَلِمَ ».
Artinya: “Tidak bergerak kedua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat dari sisi Rabbnya sampai ia ditanya tentang lima (perkara); tentang umurnya untuk apa ia habiskan? Tentang masa mudanya dalam apa yang gunakan? Tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia gunakan? Dan apa yang ia telah amalkan dari yang ia telah ilmui?”. HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani.
Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ».
Artinya: “Gunakanlah sebaik-baiknya lima perkara sebelum datang lima perkara (yang lain); masa mudamu sebelum masa tuamu, kesehatanmu sebelum penyakitmu, kekayaanmu sebelum kemiskinanmu, waktu luangmu sebelum waktu sibukmu dan kehidupanmu sebelum kematianmu.”HR. Al Hakim dan AlBaihaqy dan dishahihkan oleh Al Albani.
Saudaraku…Orang-orang membayar harta yang banyak untuk membeli sesuatul yang baik, yang mempunyai wangi harum agar menyegarkan mereka dan hal itu memasukkan kegembiraan ke dalam hati mereka, sedangkan Anda –semoga Allah memberikan hidayah kepada Anda – dengan rokok itu, tidaklah timbul dari Anda kecuali bau yang buruk, yang menumbuhkan kemuakan terhadapmu dan menjauh untuk duduk-duduk dekat denganmu.
Sesungguhnya para orang berakal berusaha untuk kemuliaan agar mereka dicontoh, adapun Anda, dengan rokok menurunkan diri Anda ke dalam jurang, Anda menceburkan diri Anda ke tempat yang dalam, akhirnya Anda menjadi teladan yang tidak baik untuk orang selain Anda yang tidak merokok, anak-anak kecil dan selain mereka akan terpengaruh keburukan Anda. Jadi, rokok adalah pintu keburukan, jika di buka, maka akan dibuka setelahnya keburukan-keburukan (lainnya) tidak mengetahui berapa besarnya kecuali Allah, dan aku tidak yakin Anda wahai orang yang tersayang, rela dengan berdiri di atas tangga yang runtuh.
Saudaraku Perokok… Hati-hatilah!
Sesungguhnya manusia yang berakal adalah yang mengetahui dimana ia akan berhenti di dalam kehidupan ini, hidup adalah sangat pendek meskipun panjang, ajal akan datang tidak mungkin tidak, dan sesungguhnya kesehatanmu dan kehidupanmu serta hartamu adalah titipan dari Allah Azza wa Jalla pada Anda, tidak halal bagi Anda menyia-nyiakan titipan tersebut, maka hati-hatilah untuk itu, semoga Allah selalu memberkahi Anda dan menyadarkan Anda dari kelalaian Anda, dan menimbulkan taubat bagi Anda, dan mintalah dari Allah pertolongan, sungguh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
« إِنَّ اللَّه جعل لِلتَّوْبَةِ بَاباً مِنْ قِبَلِ الْمَغْرِبِ عَرْضِهِ أَرْبَعُونَ سَنَةً , لَا يُغْلِقُهُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا»
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah menjadikan untuk taubat sebuah pintu dari arah barat, lebarnya 40 tahun, Ia tidak menutupnya sehingga matahari terbit dari baratnya.”HR. Ahmad dan Tirmidzi dan beliau berkata: “Hadits ini hadits yang hasan dan shahih.”
Jika Anda jujur dalam meninggalkan rokok, maka janganlah ragu-ragu atau menunda-nunda, ambillah dalam hal itu sikap yang tegas, sungguh-sungguh dan segera, karena menahan merokok secara permanen dan segera, termasuk sarana yang paling positif, sebagaimana yang dicoba oleh kebanyakan dari orang-orang yang meninggalkan rokok, adapun ragu-ragu, menunda-nunda dalam bertaubat termasuk pintu (masuk) dari pintu-pintu syetan.
Sesungguhnya kemauan –wahai saudaraku tersayang- adalah rahasia kesuksesan di dalam kehidupan ini, dan ia adalah ciri orang-orang besar yang apabila mereka menginginkan sebuah perkara tidak menunda-nunda sesuatupun, akan tetapi mereka berjalan kepadanya dengan setiap jalan, mereka mengarungi setiap kesulitan untuk mendapatkannya. Maka, jadilah Anda seorang yang kuat kemauannya, tinggi tekadnya, dan berlepas diri dari penyakit ini sebelum ia menghabisimu, dan gigihlah untuk menjauhi siapa saja yang mengingatkanmu dengan rokok, agar dirimu tidak lemah dari melawan, yang akhirnya kamu akan kembali lagi untuk kedua kalinya kepada kebiasaan terdahulumu ketika merokok.
إني نصحتك فاستمع لنصيحتي
ونهيت فاتبع قول من ينهاك
وبذلت قولي ناصحا لك يافتى
فعساك تقبل ماأقول عساك
“Sesungguhnya aku telah menasehatimu, maka dengarkanlah nasehatku”
“Dan aku telah mealarangmu maka itulah ucapan seorng yang telah maelarangmu”
“Dan aku telah kerahkan perkataan sebagai ucapan nasehat untukmu wahai pemuda
“Semoga kamu menerima apa yang aku katakan”
Bersambung insyaAllah: “Alasan-alasan yang terbantahkan” – Rokok si Pembunuh Berdarah Dingin (bagian 04)
Diterjemahkan oleh Ahmad Zainuddin dari artikel berjudul Asli القتل البطيء disusun oleh Bagian Keilmuan Madar Al Wathan, Riyadh KSA.
Rabu, 6 Shafar 1434H, Dammam KSA.